Selasa, 16 Mei 2017

Menteri Malaysia Ziarah Makam Sunan Ampel

Surabaya, Santriwati Pintar. Dato Seri Mustapa Mohammed, Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, berziarah ke Makam Sunan Ampel, Surabaya, Ahad (8/4) lalu. Ia didampingi oleh Abdul Ala, Rektor IAIN Sunan Ampel Surabaya, KH Khoiron Syuaib, dan serta Karim Raslan, seorang kolumnis Malaysia.

Dengan takzim, To Pa, panggilan akrab Dato Seri Mustapa Mohammed, mengikuti pembacaan tahlil di makam Sunan Ampel yang dipimpin oleh Kiai Khoiron.

Menteri Malaysia Ziarah Makam Sunan Ampel (Sumber Gambar : Nu Online)
Menteri Malaysia Ziarah Makam Sunan Ampel (Sumber Gambar : Nu Online)


Menteri Malaysia Ziarah Makam Sunan Ampel

Dalam kesempatan itu, dengan antusias Prof Ala dan Kiai Khoiron menjelaskan proses dakwah yang dilakukan oleh Walisongo, khususnya Sunan Ampel. Disampaikannya, dakwah walisongo dilakukan dengan penuh kedamaian dan tanpa pertumpahan darah.

Berasal dari Kerajaan Champa, Raden Rahmatullah, nama asli Sunan Ampel, mengunjungi bibinya yang menjadi salah satu istri Raja Majapahit. Semangat dakwah membuat Sunan Ampel kemudian memutuskan tinggal di Ujung Galuh, nama kuno Surabaya, dan berdakwah hingga akhir hayatnya.

Santriwati Pintar

Raut muka To Pa sedikit terkejut mendengar keterangan bahwa Sunan Ampel berasal dari Kerajaan Champa, yang saat ini berada di wilayah Kamboja. Arsitektur gapura makam yang berornamen Hindu juga tak luput dari penjelasan Prof Ala. Hal ini menunjukkan bahwa dakwah yang dilakukan oleh Sunan Ampel merupakan dakwah yang arif dan bijak, serta secara evolutif melalui pendekatan kultural, terang Prof Ala.

Santriwati Pintar

Kiai Khoiron juga menambahkan keterangan legenda-legenda seputar Sunan Ampel dan murid-muridnya. Mengenai Mbah Bolong, murid Sunan Ampel yang menjawab keraguan masyarakat mengenai arah kiblat dengan langsung melobangi dinding mihrab sehingga, konon, kota Makkah bisa terlihat, maupun tentang Mbah Soleh, murid Sunan Ampel yang memiliki sembilan makam.

Meskipun tampak irasional, tapi biidznillah, kejadian ini merupakan salah satu tanda kekuasaan Allah, terang Kiai Khoiron, kiai yang berdakwah selama puluhan tahun di Lokalisasi Bangunsari Surabaya.

Dalam ziarah tersebut, To Pa mengungkapkan kekagumannya pada Sunan Ampel. Bagi To Pa, Sunan Ampel adalah teladan. Perjuangan dakwah beliau dengan jalan damai, dengan pendekatan kultural dan langkah yang arif inilah yang saat ini harus kita lanjutkan, tuturnya kepada wartawan.

Di akhir perjalanan ziarah tersebut, Prof Ala memberi kenang-kenangan kepada To Pa dan Karim Raslan buku berjudul Walisongo karya Agus Sunyoto, sejarawan-sastrawan yang sedang menyusun buku berjudul Atlas Walisongo.

Kedatangannya To Pa ke Surabaya dalam rangka menjalin hubungan perdagangan antara Indonesia dan Malaysia. Bersama dengan 26 pengusaha Malaysia, pria ramah ini melakukan pertemuan dengan para pengusaha yang tergabung dalam Perhimpunan Pengusaha Indonesia Tionghua (Perpit), maupun Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).

Redaktur: A. Khoirul Anam

Kontributor: Rijal Mumazziq Z

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/37396/menteri-malaysia-ziarah-makam-sunan-ampel

Santriwati Pintar

Jumat, 12 Mei 2017

SMK NU Sidoarjo Beri Penghargaan Guru Teladan dan Berprestasi

Sidoarjo, Santriwati Pintar. Sekitar 40 dewan guru dari Sekolah Menengah Kejuruan Nahdlatul Ulama (SMK NU) Sidoarjo terpilih dua dewan guru yang dinobatkan menjadi guru teladan dan guru berprestasi. Dua orang yang menjadi guru teladan dan guru terbaik yakni Gunawan Tri Harjo (55) terpilih sebagai guru teladan dan M Zakariyah (34) sebagai guru berprestasi.

"Pemilihan ini sengaja kami lakukan sekaligus memperingati Hari Pendidikan Nasional. Untuk tahun ini sementara kami memfokuskan kepada para dewan guru. Bagi yang terpilih saya ucapkan selamat dan terima kasih atas kerjasamanya selama ini, bagi yang belum mendapatkan penghargaan itu tetap bersabar dan terus semangat dalam mengajar," terang Kepala SMK Plus NU Sidoarjo M Fathul Jinan saat ditemui Santriwati Pintar di ruangannya, Senin (4/5).

SMK NU Sidoarjo Beri Penghargaan Guru Teladan dan Berprestasi (Sumber Gambar : Nu Online)
SMK NU Sidoarjo Beri Penghargaan Guru Teladan dan Berprestasi (Sumber Gambar : Nu Online)


SMK NU Sidoarjo Beri Penghargaan Guru Teladan dan Berprestasi

Bagi guru yang mendapatkan penghargaan tersebut, lanjut Fathul, akan mendapatkan hadiah dari SMK NU berupa pemberangkatan haji bagi guru teladan, dan pemberian beasiswa untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi bagi guru berprestasi.

Santriwati Pintar

Reward itu diberikan kepada yang bersangkutan karena selama mengajar mereka selalu memberikan yang terbaik. Selain itu, dari pimpinan sekolah berniat memacu kepada seluruh dewan guru untuk berinovasi. Tidak hanya itu saja, pihak sekolah pun tidak menginginkan terjadinya perseteruan antar guru. Kalau bisa sesama guru harus saling menghormati dan menghargai meskipun mempunyai ilmu yang lebih.

"Kalau sudah menjadi guru yang seperti itu (terbaik) ada rewardnya berupa pemberangkatan haji sama melanjutkan ke perguruan tinggi. Kenapa melanjutkan ke perguruan tinggi kami berikan kepada M Zakariyah, karena yang berangkutan belum mempunyai ijazah S1. Sehingga dengan adanya reward itu dia bisa melanjutkan ke perguruan tinggi," tambah Fathul.

Santriwati Pintar

Gunawan Tri Harjo mengaku sangat bersyukur dengan apa yang telah diperolehnya itu. Ia juga berharap kepada para generasi penerus bangsa supaya mampu menjadi teladan di tengah masyarakat maupun di sekolah.

"Alhamdulillah saya sangat bersyukur. ini semua berkat doa dari pada kerabat dan teman-teman di lingkup SMK NU. Di samping itu merupakan sebuah kebahagiaan yang tidak bisa dinilai bahkan nilainya sulit untuk diukur. Ini sudah takdir saya. Mudah-mudahan setelah saya, menyusul guru yang lain. Pesan saya teruslah konsisten," terang Gunawan.

Senada juga diungkapkan oleh M Zakariyah, dirinya mengaku sangat senang dan bersyukur atas apa yang telah diraihnya. "Alhamdulillah saya disekolahkan oleh SMK NU. Prinsip saya, sekecil apapun dan dimanapun yang bisa saya lakukan serta bermanfaat bagi orang lain, sesuai kemampuan saya akan saya berikan," pungkasnya. (Moh Kholidun/Fathoni)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/59317/smk-nu-sidoarjo-beri-penghargaan-guru-teladan-dan-berprestasi

Santriwati Pintar

Minggu, 16 April 2017

Hajj pilgrimage cost for 2013 down $90

Jakarta, Santriwati Pintar. The government and the House of Representatives (DPR) have agreed to a decline in hajj pilgrimage cost (BPIH) by an average of US$90 for this year.

"This is a good decision. Not only is BPIH lowered but also set earlier compared to last year. Last year BPIH was set moment ahead of hajj pilgrims departure. BPIH for 2013 declines by an average of US$90," Religious Affairs Minister Suryadharma Ali said here on Monday (1/4).

Hajj pilgrimage cost for 2013 down $90 (Sumber Gambar : Nu Online)
Hajj pilgrimage cost for 2013 down $90 (Sumber Gambar : Nu Online)


Hajj pilgrimage cost for 2013 down $90

"The decline differs from one embarkation point to another. In some areas the decline is more than US$110 while in other areas it is less than US$90. But on average the decline is US$90," he was quoted by Antara as saying.

Santriwati Pintar

With the decline, BPIH for 2013 is US$3,527, down from last year`s US$3,617.

The minister said the discussion on the amount of BPIH this time lasted for two months or two months earlier than usual.

Santriwati Pintar

The decline was mostly contributed by a drop in flight tickets and accommodation costs in Mecca, he said.

The accommodation cost for each hajj pilgrim fell to 2,994 riyals this year from 3,150 riyals last year, he said.

Actually, the accommodation cost this year increased to 4,998 riyals from 4,300 riyals last year. But since there had been subsidy hike it was set at 2,994 riyals, he said.

The subsidy hike did not harm the state because it was not taken from the state budget but from optimization fund, he said.

Editor: Sudarto Murtaufiq

Dari (National) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/43542/hajj-pilgrimage-cost-for-2013-down-90

Santriwati Pintar

Kamis, 30 Maret 2017

Kartanu provides 20% rebate for heath care costs

Jakarta, Santriwati Pintar. Nahdliyin (NU followers) having NU membership cards (Kartanu) will get a 20% rebate for their health care costs at Surabayas Islamic hospitals.

Minister of Education and Culture M. Nuh, made the remarks while opening the National Working Meeting 2013 of Maarif NU Education Institute (LP Maarif NU) at Syahida Inn Building, Sharif Hidayatullah State Islamic University, Jakarta, Monday (21/1).

Kartanu provides 20% rebate for heath care costs (Sumber Gambar : Nu Online)
Kartanu provides 20% rebate for heath care costs (Sumber Gambar : Nu Online)


Kartanu provides 20% rebate for heath care costs

"Every district in the city of Surabaya will get a special schedule that serves people who want to make Kartanu NU," said M. Nuh while presenting the 2013 curriculum development by the Department of Education and Cultuce.

Santriwati Pintar

M. Nuh added that, Nahdliyin should pay the Kartanus administration expenses amounted to Rp 8000 and the process of making it would be covered live by TV 9, a local television station owned by the East Javas Regional Board of Nahdlatul Ulama (PWNU).

The cards could be used by Nahdliyin to offset their health care costs at Islamic hospitals in Surabaya which have data of those who make the cards, added M. Nuh.

The NU intellectual also called for the importance of Nahdliyin to have the cards in addition to fostering awareness of data and such awareness-raising activity could be built from an early age through educational institutions.

Santriwati Pintar

The literacy of data can foster scientific and critical attitudes. Because, those who are literate of data can be responsibble for their problems in addition to giving them sense of security.

Editor: Sudarto Murtaufiq

Author: Alhafiz Kurniawan

Dari (National) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/41985/kartanu-provides-20-rebate-for-heath-care-costs

Santriwati Pintar

Sabtu, 04 Maret 2017

NU Minta Penyelesaian Korupsi Jadi Prioritas

Wonosobo, Santriwati Pintar. Korupsi yang terjadi diIndonesia masih menjadi masalah yang serius dan semakin kronis. Karena itu PBNU meminta dan mendorong agar pemberantasan korupsi sebagai salah satu agenda reformasi menjadi prioritas.

Persekongkolan oknum parpol-birokrasi-pengusaha sebagai sumber tetap berlangsungnya korupsi telah melemahkan sendi-sendi kehidupan bernegara dan kepemimpinan nasional dalam upaya mewujudkan kemakmuran rakyat, kata Kiai Said Aqil Siroj dalam penutupan rapat pleno, Ahad, (8/9).

NU Minta Penyelesaian Korupsi Jadi Prioritas (Sumber Gambar : Nu Online)
NU Minta Penyelesaian Korupsi Jadi Prioritas (Sumber Gambar : Nu Online)


NU Minta Penyelesaian Korupsi Jadi Prioritas

Persoalan lain yang menjadi pembahasan adalah kegagalan demokrasi liberal yang hanya menekankan pada aspek prosedural, telah menumbuhkembangkan apatisme masyarakat terhadap sistem politik. Akibat lebih jauh sebagian masyarakat saat ini mengharapkan kembalinya sistem otoritarian di zaman Orde Baru.

Oleh sebab itu PBNU, mendorong kepada seluruh stakeholders segera melakukan percepatan konsolidasi demokrasi, mengedepankan akhlakul karimah agar demokrasi substantif segera terwujud, tegas Kiai Said. (Mukafi Niam)

Santriwati Pintar

Santriwati Pintar

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/46910/nu-minta-penyelesaian-korupsi-jadi-prioritas

Santriwati Pintar

Kamis, 02 Maret 2017

Puluhan Korps Pelajar NU Sekaresidenan Pati Buat Simulasi Tanggap Bencana

Kudus, Santriwati Pintar. Sebanyak 70 anggota Corp Brigade Perjuangan (CBP) IPNU dan Korp Kepanduan Putri (KKP) IPPNU sekaresidenan Pati mengikuti Latihan Gabungan (Latgab) di lapangan desa Rendeng Kota Kudus, Selasa-Rabu (13-14/10). Mereka mendirikan perkemahan selama dua hari. Peserta yang datang dari Kudus, Pati, Blora, Rembang, Grobogan, dan Lasem ini mendapat bekal latihan khusus tanggap dan penanganan bencana.

Ketua panitia M Ramadlan mengatakan, kegiatan Latgab dimaksudkan mengisi liburan tahun baru 1437 Hijriyah yang bertujuan mempersiapkan kader-kader CBP-KKP menghadapi adanya bencana dengan berbagai keterampilan khusus.

Puluhan Korps Pelajar NU Sekaresidenan Pati Buat Simulasi Tanggap Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)
Puluhan Korps Pelajar NU Sekaresidenan Pati Buat Simulasi Tanggap Bencana (Sumber Gambar : Nu Online)


Puluhan Korps Pelajar NU Sekaresidenan Pati Buat Simulasi Tanggap Bencana

"Mereka akan menjadi kader inti berkualitas yang siap diterjunkan sebagai relawan manakala terjadi bencana. Sekaligus mempersiapkan diri menjelang musim hujan, daerah-daerah biasanya rawan bencana banjir," kata Ramadlan kepada Santriwati Pintar, usai acara (14/10).

Santriwati Pintar

Pada acara yang dibuka oleh Ketua PCNU Kudus H Abdul Hadi ini, para peserta mendapat gemblengan dan latihan tentang pelatihan dapur umum, pemadaman kebakaran, manajemen posko, dan simulasi bencana. Mereka mendapat bimbingan dari instruktur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Korp Peduli Bencana Alam Nahdlatul Ulama (KPBANU) Kudus.

Santriwati Pintar

"Kita juga ada simulasi bencana dan praktik dapur umum. Peserta mampu menanak nasi dan lauk pauknya dengan jumlah besar yang kemudian dibagikan kepada warga masyarakat maupun tukang becak," imbuh Ramadlan.

Komandan CBP Kudus Abu Hasan Asyari mengharapkan setiap CBP-KKP di masing daerah nantinya mampu mendirikan posko sendiri pada waktu terjadi bencana. Kepada peserta, ia menekankan untuk siap terjun mengatasi berbagai macam bencana alam baik kebakaran maupun banjir. (Qomarul Adib/Alhafiz K)

Dari (Daerah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/62817/puluhan-korps-pelajar-nu-sekaresidenan-pati-buat-simulasi-tanggap-bencana

Santriwati Pintar

Sabtu, 25 Februari 2017

Nusron Tegaskan Anggota Berpolitik itu Pilihan Pribadi

Bandar Lampung, Santriwati Pintar. Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Nusron Wahid menegaskan, keputusan politik setiap anggota untuk mengikuti sebuah partai ialah keputusan pribadi, bukan keputusan organisasi.

Ansor bukan partai politik, katanya saat menjawab pertanyaan sejumlah wartawan setelah meletakkan batu pertama pembangunan kantor Pimpinan Wilayah GP Ansor Provinsi Lampung di Bandar Lampung, Jumat (10/1).

Nusron Tegaskan Anggota Berpolitik itu Pilihan Pribadi (Sumber Gambar : Nu Online)
Nusron Tegaskan Anggota Berpolitik itu Pilihan Pribadi (Sumber Gambar : Nu Online)


Nusron Tegaskan Anggota Berpolitik itu Pilihan Pribadi

Jadi, kata dia, anggota GP Ansor yang berpolitik dengan mengikuti suatu partai ialah keputusan pribadi. Itu hak individu masing-masing.

Santriwati Pintar

Ansor tidak pernah menyarankan anggotanya mengikuti suatu partai tertentu," lanjutnya.

Santriwati Pintar

Nusron yang kini menjabat Kepala BNP2TKI dan pernah menjadi Anggota DPR RI dari Partai Golkar mendapat pertanyaan tersebut sehubungan organisasi pemuda Nahdlatul Ulama itu diidentikan publik dengan partai tertentu.

Berkaitan dengan itu, ia menegaskan jika organisasi dipimpinnya bukan partai politik atau parpol, sehingga keputusan anggota Ansor untuk terjun ke dunia politik ialah pilihan individu, bukan arahan organisasi. (Gatot Arifianto/Abdullah Alawi)

Dari (Nasional) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/56910/nusron-tegaskan-anggota-berpolitik-itu-pilihan-pribadi

Santriwati Pintar

Rabu, 22 Februari 2017

Penjelasan Fiqih Haji Kiai Sholeh Darat As-Samarani

Oleh M. Rikza Chamami

Mendekati musim ibadah haji, banyak sekali masyarakat Islam yang mencari bahan rujukan tentang bagaimana manasik haji. Salah karya ulama Nusantara yang mengupas tentang ibadah haji adalah Syaikh Muhammad Sholeh bin Umar As-Samarani (dikenal Kiai Sholeh Darat).

Penjelasan Fiqih Haji Kiai Sholeh Darat As-Samarani (Sumber Gambar : Nu Online)
Penjelasan Fiqih Haji Kiai Sholeh Darat As-Samarani (Sumber Gambar : Nu Online)


Penjelasan Fiqih Haji Kiai Sholeh Darat As-Samarani

Ulama Nusantara kelahiran Kedung Cumpleng Jepara 1820 M/1235 H ini menulis kitab yang secara khusus membahas ibadah haji dan umrah yang berjudul Kitab Manasik al-Haj wa al-Umrah wa Adab al-Ziyarah li Sayyid al-Mursalin. Kitab ini berisi 64 halaman dengan 17 topik yang dikupas dimulai dari bab Kitab Haj wa al-Umrah hingga al-Khatimah (penutup). Kitab ini diterbitkan di Bombai India pada tahun 1340 H/1922 M.

Redaksi Kitab Manasik al-Haj wa al-Umrah wa Adab al-Ziyarah li Sayyid al-Mursalin ini sama dengan isi Kitab Majmuah al-Syariah al-Kafiyah li al-Awam karya Kiai Sholeh Darat yang menjelaskan bab haji pada halaman 110-145. Kitab Majmuah al-Syariah al-Kafiyah li al-Awam ini diterbitkan oleh penerbit Karya Toha Putra Semarang dan tidak ditemukan kolofon tahunnya, sehingga penulis belum bisa memastikan kedua naskah tersebut lebih dahulu yang mana.

Santriwati Pintar

Yang jelas bahwa Kiai Sholeh Darat memberikan perhatian khusus mengenai ibadah haji orang Islam, terutama di Jawa. Kepedulian ini dituangkan dengan karyanya yang ditulis dengan bahasa Jawa dengan harapan masyarakat Jawa dapat memahami tata cara beribadah haji dengan baik sesuai ajaran Islam dan berdasarkan kitab-kitab ulama salaf.

Bahkan oleh Kiai Sholeh Darat disebutkan bahwa dalam membahas asrarul-hajj (rahasia ibadah haji) ia merujuk kitab Ihya Ulum al-Din karya Imam Ghazali. Kitab lain yang dirujuk dalam bidang fiqih adalah Syarh al-Minhaj, Syarkh al-Khatib Syarbain dan Durar al-Bahiyyah.

Santriwati Pintar

Penjelasan pertama yang ditulis Kiai Sholeh Darat dalam Kitab Manasik al-Haj wa al-Umrah wa Adab al-Ziyarah li Sayyid al-Mursalin adalah mengenai kewajiban haji dan umrah sebagai rukun Islam kelima dilaksanakan satu kali seumur hidup. Adapun haji dan umrah ini merupakan syariat dari Nabi terhahulu. Artinya bahwa semua Nabi dan Rasul itu pernah melakukan haji. Sejarah ibadah haji yang pernah dilakukan oleh Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad Saw juga disinggung oleh Kiai Sholeh Darat.

Nabi Muhammad bersabda bahwa makam Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Syuaib, Nabi Sholeh itu berada di antara hajar aswad, maqam Ibrahim dan sumur zam-zam. Sebagian ulama menyatakan bahwa di tempat itu dimakamkan 99 Nabi, termasuk Nabi Ismail. Adapun sejarah haji yang disampaikan oleh Kiai Sholeh Darat adalah mengenai keberangkatan 40 kali ibadah haji Nabi Adam dari negara India dengan berjalan kaki. Keterangan itu diambil dari sebuah hadits.

Malaikat Jibril menyampaikan kepada Nabi Adam bahwa para Malaikat melakukan thawaf di baitullah jauh 70.000 tahun sebelum Adam diciptakan. Maka setelah baitullah selesai dibangun oleh Nabi Ibrahim, Allah memerintahkan untuk mengundang seluruh anak Adam untuk melakukan ibadah haji. Ketika Nabi Ibrahim mengumumkan perintah haji di maqam Ibarahim, maka tempat itu menjadi tinggi (ada sebagian menyampaikan peristiwa ini terjadi di Jabal Abi Qubais).

Nabi Ibrahim menyerukan: "Wahai para manusia, sesungguhnya Allah telah mewajibkan kalian untuk melakukan ibadah haji di baitullah ini. Maka berhajilah Anda semua di tempat ini". Setelah itu, semua Malaikat dan umat manusia di alam arwah (ashlab al-Aba dan arham ummahat) menjawab: "Labbaik ya Rabbi". Maka yang menjawab satu kali, mereka akan mendapat giliran haji satu kali. Demikian juga untuk yang menjawab dua kali dan tiga kali akan menjalani haji sesuai jawabannya.

Dalam kondisi seperti ini, Iblis yang dilaknat Allah juga turut serta memanggil bersamaan dengan panggilan Ibrahim tadi. Maka bagi umat manusia yang menjawab panggilan Iblis, ia akan berhaji demi kemaksiyatan. Ciri orang yang hajimardud (tertolak) adalah sepulang haji bertambah maksiyat, bertambah takabbur dan bertambah cinta dunia.

Ada satu hadits menarik yang disebutkan oleh Kiai Sholeh Darat yang artinya: "Pada akhir zaman ada empat golongan yang berangkat haji: pejabat niat haji untuk rekreasi/plesir menghibur hatinya, saudagar (orang kaya) niat haji untuk berdagang, orang faqir niat haji untuk menjadi pengemis mencari uang dan ulama yang niat haji demi kemasyhuran namanya bisa berkali-kali berangkat ke Makkah". Hadits ini menjadi nasehat bagi semua yang berangkat haji agar benar niatnya hanya karena Allah.

Ada enam rukun ibadah haji yang disebutkan Kiai Sholeh Darat: niat ihram, wuquf di Arafah, thawaf, sai antara shofa dan marwa tujuh kali, mencukur/menggunting dan tertib (berurutan). Bagi Kiai Sholeh Darat, haji disebut tidak sah jika meninggalkan rukun dan rukun ini tidak boleh dibayar dengandam. Adapun rukun umrah ada lima: niat ihram, thawaf, sai, mencukur dan tertib.

Sedangkan wajibnya haji itu ada lima hal: ihram dari miqat, menginap di Muzdalifah, menginap di Mina, melempar Jumrah Aqabah ketika subuhnya hari nahr (penyembelihan), melempar jumrah saat hari tasyriq dan meninggalkan hal yang diharamkan saat ihram. Wajibnya haji jika ada yang ditinggalkan tetap sah asalkan dibayarkan dam dengan kambing atau mud.

Betapa mulianya ibadah haji, sehingga bagi anak yang telah ditinggal wafat oleh orang tuanya, jika ingin berbakti boleh melaksanakan haji badal. Kiai Sholeh Darat menjelaskan hal ini dalam Kitab Tarjamah Sabil al-Abid ala Jauhar al-Tauhid halaman 83 dengan menyebutkan hadits yang berarti: "Barangsiapa yang menghajikan orang tuanya setelah wafat. Maka Allah menulis satu kali haji bagi orang tuanya. Dan Allah menulis bagi anaknya bebas dari neraka".

Penulis adalah Dosen UIN Walisongo & Wakil Ketua Komunitas Pecinta Kyai Sholeh Darat (KOPISODA)

Dari (Ubudiyah) Nu Online: http://www.nu.or.id/post/read/70004/penjelasan-fiqih-haji-kiai-sholeh-darat-as-samarani

Santriwati Pintar

Sabtu, 11 Februari 2017

Karomah dan Istiqamah KH Makhtum Hannan Ciwaringin Cirebon

Santriwati Pintar - Nama K.H. Makhtum Hannan tidak asing lagi bagi kalangan masyarakat dan santri sekitar Cirebon, Indramayu, Kuningan, dan Majalengka. Nama beliau semakin menjadi sorotan media saat menjelang Muktamar NU pada Agustus 2015 lalu. Pasalnya, beliau terpilih menjadi salah satu anggota Ahlul Halli wal ‘Aqdi (AHWA). Pesantrenpedia.org melansir bahwa K.H. Makhtum Hannan dilahirkan di Cirebon pada 13 Juni 1938 dari pasangan KH Abdul Hannan dan Nyai Solihah.

Karomah dan Istiqamah KH Makhtum Hannan Ciwaringin Cirebon
Karomah dan Istiqamah KH Makhtum Hannan Ciwaringin Cirebon


Kiai yang masih memilik nasab hingga Sunan Giri ini, pernah nyantri di berbagai pesantren di Pulau Jawa, di antaranya di Pondok Pesantren Kaliwungu pada Kiai Abu Khaer Pasarean, Kiai Subki, dan Ustaz Fadhil.

Selain itu, beliau juga pernah nyantri di Pondok Pesantren Lasem di bawah asuhan Syekh Masduki dan Syekh Mansur bin Khalil, sebagaimana dikutip dari Nu.or.id, banyak teladan yang dapat dipetik dari sosok ulama yang biasa dipanggil oleh santrinya dengan panggilan "Mama Makhtum" ini. Paling tidak, 5 teladan di bawah ini dapat ditiru oleh para santri:

1. Tawadlu' dan telaten mendidik santri

Sewaktu saya nyantri di Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon, Kiai Makhtum tidak mau mengajar kitab yang besar-besar pada para santrinya. Saya mengaji kitab al-‘Asymawi, syarah Jurumiyah, yang diulang sebanyak tujuh kali pada beliau. Sekelas Kiai Makhtum tentu tidak mungkin tidak mampu membaca kitab-kitab gramatika Arab besar sekelas Al-Fiyah, Mughni al-Labib, ‘Uqud al-Juman, atau kitab-kitab fikih besar sekelas al-Umm, Mughnil Muhtaj, dan kitab-kitab fikih mazhab Syafi’i lainnya.

Beliau lebih memilih kitab-kitab kecil untuk membekali santrinya di kemudian hari membaca kitab-kitab besar tersebut. Beliau sangat telaten mengajari kitab tersebut pada para santrinya. Satu bab saja bisa dibahas dalam beberapa kali pertemuan. Selain telaten mendidik santri, beliau juga sosok ulama yang sangat tawadlu' dan hati-hati. Prof. Dr. Nadirsyah Hosen pernah menceritakan dalam facebooknya, saat Kiai Makhtum diminta untuk berdoa menutup acara pertemuan kiai-kiai yang tergabung dalam AHWA, beliau sempat menolak dan tidak mau. Begitulah sosok Kiai Makhtum di mata para santrinya.

2. Hidmah kepada masyarakat

Hampir setiap hari, Kiai Makhtum selalu kedatangan tamu, baik dari masyarakat tingkat ekonomi bawah, atau ekonomi ke atas. Beliau terkenal sebagai Kiai ahli hikmah. Karenanya, para tamu yang datang ke Kiai Makhtum kebanyakan mengeluh masalah ekonomi. Ada tamu yang curhat dagangannya bangkrut, sedang mencari jodoh, ingin mendaftar PNS, meminta wasilah dagangannya laris, dan lain sebagainya. Kiai Makhtum selalu men-support mereka dengan bacaan-bacaan zikir dan doa yang harus dibaca secara berkesinambungan.

Beliau juga terkenal sebagai sosok yang dermawan. Tidak jarang santri ndalem, dan tamu yang membutuhkan bantuan ekonomi, beliau bantu dengan sukarela. Kiai Makhtum selalu menganjurkan para tamunya untuk menggeluti berdagang mandiri, daripada kerja di perkantoran. Ini bukan karena kerja di perkantoran jelek, tapi titik tekannya agar para tamunya yang datang itu mandiri secara ekonomi, tidak mengandalkan gaji dari kantor.

3. Teguh pendirian

Kiai Makhtum merupakan sosok ulama yang sangat teguh pendiriannya. Kalau beliau sudah berkata A, ya harus A, tidak boleh B. Suatu saat pada tahun 2008, pemerintah berencana membangun tol Cipali yang saat itu ingin “menabrak” lingkungan Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon. Konon, pemerintah juga bersedia menggelontorkan uang yang jumlahnya tidak sedikit untuk masyarakat dan kiai-kiai yang pesantrennya terkena gusuran.

Namun hal itu ditolak mentah-mentah oleh sesepuh Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon tersebut. Kiai Makhtum bukanlah sosok ulama yang cinta duniawi. Karena hatinya yang bersih tersebut, tidak jarang analisa-analisanya terhadap suatu permasalahan sehari-sehari, negara, selalu tepat. Pada waktu itu, saat Gus Solah mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden mendampingin Wiranto diprediksikan tidak akan jadi. Faktanya demikian.

4. Kuat tirakat

Menurut penuturan santri senior dan masyarakat sekitar, Kiai Makhtum sudah senang tirakat sejak beliau muda. Ayahanda beliau, Kiai Abdul Hannan terkenal sebagai sosok wali yang sangat disegani pada masanya. Konon, ada seorang penjahat yang tobat sebab kesaktian Kiai Abdul Hannan. Suatu saat, Kiai Abdul Hannan sedang berjalan di tempat yang sepi dan mengerikan, tiba-tiba datang sekelompok begal yang ingin menodong beliau. Karena para penodong tersebut menginginkan harta, Kiai Abdul Hannan “menyulap” pohon pisang menjadi emas.

Tentu karamah yang dimiliki Kiai Abdul Hannan ini didapatkan karena melalu proses tirakat yang begitu panjang. Kegemaran bertirakat ini menurun dalam diri Kiai Makhtum Hannan. Konon, beliau puasa sampai sempat tidak bisa jalan. Kemungkinan karena kekurangan cairan dalam tubuh beliau. Tentu niat beliau tirakat ini untuk “membunuh” nafsu-nafsu yang bergejolak dalam jiwa beliau. Hasilnya, beliau menjadi sosok ulama yang sangat hati-hati dalam menyikapi permasalahan yang dihadapinya.

5. Istiqomah

Sosok Kiai Makhtum Hannan sangat menekankan istikamah dalam hidup beliau. Dalam rumah beliau tertulis untaian pesan dalam bahasa Arab, al-istiqamah khairun min alfi karamah, Tsubutl karamah fi dawâmil istiqamah, ‘Istikamah itu lebih baik daripada seribu karamah. Terjaganya karamah karena melakukan istikamah secara sinambung. Istikamah itu macamnya banyak. Bila Anda suka menulis, istikamahlah dalam menulis. Tekuni bidang Anda. Namun perlu diingat juga, bahwa seorang santri harus memiliki wiridan yang dibaca secara istiqomah.

Nah, kembali ke Kiai Makhtum. Beliau setiap seminggu sekali selalu memimpin istighastah di maqbarah Kiai Abdul Hannan beserta para santri dan jamaahnya. Dua bulan sekali, beliau memimpin istigasah kubra di tempat yang sama. Semoga para santri dan masyarakat pada umumnya dapat meneladani 5 pendirian Kiai Makhtum ini.

Dan kini semua kehilangan sosok mulia sepertia beliau, semoga Allah juga memberikan tempat yang mulia di sisinya dan diterima segala amalnya. Al-fatihah. [Santriwati Pintar]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/karomah-dan-istiqamah-kh-makhtum-hannan-ciwaringin-cirebon.html

Jelang Pilkada, Kiai Tebuireng Instruksikan Pulang Santri Asal DKI Jakarta

Santriwati Pintar - Saat khutbah Jumat di Pesantren Tebuireng (03/02/2017), pakar tafsir Quran Pesantren Tebuireng KH Ahmad Mustain Syafiie menghimbau agar santri asal Provinsi Jakarta pulang dan menggunakan hak pilihnya dalam Pilgub DKI Jakarta, 15 Februari 2017.

Jelang Pilkada, Kiai Tebuireng Instruksikan Pulang Santri Asal DKI Jakarta
Jelang Pilkada, Kiai Tebuireng Instruksikan Pulang Santri Asal DKI Jakarta


"Murni sebagai khotib saya mengingatkan, santri asal DKI yang sudah punya hak pilih, pulanglah. Gunakan hak pilih. Izin pada lembaga," tuturnya.

Memilih pemimpin, Kata Kiai Tain, termasuk bagian dari agama. "Muslim, wajib memilih pemimpin muslim," tandasnya. Menggunakan hak pilih, juga termasuk bagian bela negara. Sekaligus wujud cinta tanah air.

"Kita sama-sama sudah melihat yang keluar dari mulutnya, yang tersimpan dalam hatinya jauh lebih besar. Jauh lebih besar," ucapnya mengutip QS Ali Imron 118, Qod badatil baghdloo'u min afwahihim (telah nyata kebencian dari mulut mereka).

Wama tuhfi suduruhum akbar (dan apa yang disembunyikan dalam hati mereka jauh lebih besar lagi). Siapa yah yang dimaksud Kiai Mustain dalam kutipan dua ayat ini? Entahlah! [Santriwati Pintar]

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/02/jelang-pilkada-kiai-tebuireng-instruksikan-pulang-santri-asal-dki-jakarta.html

Mengubah Takdir di Malam Nisfu Syaban

Santriwati Pintar - Dalam akidah Ahlisunnah wal Jamaah ada keyakinan perihal Qadha' dan Qadar. Baik Asyariyah atau Maturidiyah sama sama meyakini, namun berbeda dalam pengistilahan saja. Ibaratnya Qadha' adalah rencana yang telah diputuskan oleh Allah di masa Azali, masa sebelum terciptanya kehidupan dunia. Sementara Qadar adalah realisasi dari Qadha' tersebut dalam kehidupan manusia.

Mengubah Takdir di Malam Nisfu Syaban
Mengubah Takdir di Malam Nisfu Syaban


Dari beberapa Atsar Ulama Salaf, di malam Nishfu Sya'ban ini ada permintaan ketetapan Iman dan Islam, rezeki yang berkah, husnul khotimah, panjang umur dan sebagainya. Bisakah Taqdir dirubah? Berdasarkan QS ar-Ra'd 39 bahwa Allah dapat berkehendak menghapus atau menetapkan.

Dalam sebuah hadis Rasulullah bersabda:

لا يرد القضاء الا الدعاء

Tidak ada yang dapat menolak Qadha' kecuali doa (HR Tirmidzi, ia menilai sahih, dan al-Hakim juga dinilai sahih oleh al-Dzahabi)

Hadis lainnya:

عن معاذ، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم: " لن ينفع حذر من قدر، ولكن الدعاء ينفع مما نزل ومما لم ينزل، فعليكم بالدعاء عباد الله

Tidaklah berguna menghindar dari Takdir. Tetapi doa dapat bermanfaat bagi peristiwa yang terjadi dan yang belum terjadi. Maka lakukanlah doa wahai hamba-hamba Allah (HR Ahmad, dinilai dlaif karena Syahr bin Hausyab tidak mendengar dari Muadz bin Jabal. Hadis ini juga memiliki beberapa penguat eksternal, namun kesemuanya juga dlaif)

Sebagian ulama juga ada yang menjelaskan bahwa yang dapat dirubah adalah Qadla' Muallaq, sementara Qadha' Mubram tidak dapat dirubah.

Semoga Allah mengabulkan doa-doa kita di malam ini... Amin

Ma'ruf Khozin, di bus kota Blitar-Malang. Malam Nishfu Sya'ban

Dari : http://www.dutaislam.com/2016/05/mengubah-takdir-di-malam-nisfu-syaban.html

Duta Islam di Indonesia ya Nahdlatul Ulama!

Santriwati Pintar - Bisa dikatakan mungkin saya di NU masih seumur jagung dan juga belum memberikan kontribusi apa-apa. Namun hati ini merasa yakin untuk saya ikut di organisasi ini, bukan karena faktor keturunan dari orangtua saya yang NU, tapi benar-benar saya memahami bahwa inilah organisasi di Indonesia yang dari dulu jaman penjajah mengawal sampai kemerdekaan RI.

Duta Islam di Indonesia ya Nahdlatul Ulama!
Duta Islam di Indonesia ya Nahdlatul Ulama!


Dari dulu NU memberikan dukungan perjuangan kemerdekaan dan sampai sekarang tetap teguh mempertahankan NKRI. Penerimaan NU atas Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 adalah sebagai strategi untuk menjalankan ajaran Islam secara merdeka bagi umat Islam di Indonesia tanpa ada disintegrasi bangsa, tanpa perang, tanpa kekerasan.

Ketika Indonesia merdeka NKRI segera dikukuhkan sebagai sebuah negara kesatuan berdasarkan ideologi Pancasila, yang merupakan warisan leluhur bangsa ini. Itulah sebabnya Pancasila diterima oleh bangsa ini dengan tangan terbuka karena memang sebelumnya telah hidup dan berkembang sebagai falsafah hidup bagi bangsa ini, sehingga walaupun berbeda budaya, berbeda suku dan berbeda agama, tetapi bisa hidup rukun dan bersatu saling tolong-menolong satu sama lain.

Nahdlatul Ulama (NU) lahir dari budaya Islam Nusantara dan berkembang dalam budaya Nusantara dengan segala gelombang yang terjadi di atasnya, ketika Nusantara dalam penjajahan NU dengan gigih mempertahankan identitas kenusantaraannya dan berjuang penuh melawan penjajah yang ingin melenyapkan kenusantaraan menjadi kebelandaan.

Pesantren berhasil menjaga tradisi Islam Nusantara, dan dari situlah 91 tahun yang lalu NU Lahir. Dalam keterjajahan itu, NU mengobarkan semangat revolusi dan perjuangan. Karena itu ketika Nusantara merdeka menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia, tidak ragu lagi NU menjadi penjaga dan sekaligus penyangga serta perekat persatuan Indonesia, dalam menghadapi berbagai subversi, gerakan separatis dan pemberontakan yang menodai negeri ini.

Hadirnya Reformasi dengan semangat liberalisme yang tanpa batas menjadikan upaya merombak NKRI serta mengganti atau merevisi Pancasila terus berjalan, dengan menawarkan ideologi lain yang tidak sesuai dengan budaya bangsa Indonesia. Dari situlah ketegangan nasional mulai terjadi antara kelompok pembela NKRI dan pendukung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara dengan kelompok yang ingin merombaknya. Berkat kegigihan pendukung NKRI dan Pancasila ini kedua hal tersebut tidak diubah.

Semoga Jam’iyah kami, Nahdlatul Ulama (NU), sebagaimana mula-mula didirikan 91 tahun yang lalu, sebagai jam’iyah yang berkhidmah dan melayani umat, bangsa, dan Negara Indonsia. Jadikanlah Nahdlatul Ulama (NU) pelopor dalam menyiarkan Islam yang rahmatan lil’aalamiin dan meneladankan ajaran dan akhlak Rasulullah SAW.

Jadikanlah Nahdlatul Ulama (NU) rahmat dan bukan beban bagi umat, bangsa dan Negara Indonesia. Anugerahilah kekuatan lahir-batin kepada para pemimpin dan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) di semua jajaran untuk memikul amanat, mengurusi dan tidak malah menjauhi warga mereka. Bukalah mata hati dan pikiran mereka; agar mereka dapat berpikir, bersikap, dan bertindak sesuai Khittah Nahdlatul Ulama (NU).

Anugerahilah mereka sikap qana’ah, tidak tamak dan mudah silau terhadap materi duniawi. Jangan biarkan kepentingan sesaat membelokkan mereka dari tujuan mulia jam’iyyah mereka: melayani umat, berkhidmah kepada bangsa dan negara, demi mendapatkan ridha-Mu. Duta Islam di Indonesia adalah NU. [Santriwati Pintar]

Abdul Adhim, Netizen NU Kota Santri Pekalongan 

Dari : http://www.dutaislam.com/2017/01/duta-islam-di-indonesia-ya-nahdlatul-ulama.html

Bima Arya Larang Pelantikan Pengurus Anti-Syiah Bogor

Bogor - Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, tak akan memberi izin pengukuhan dan pelantikan Aliansi Nasional Anti-Syiah yang akan digelar pada Ahad, 22 November 2015, di Aula KONI Gelanggang Olahraga Kota Bogor.

Bima Arya Larang Pelantikan Pengurus Anti-Syiah Bogor
Bima Arya Larang Pelantikan Pengurus Anti-Syiah Bogor


Bima juga menyangkal akan hadir membuka acara tersebut seperti tertera dalam selebaran ANNAS. Dalam pamflet itu, Bima disebut akan memberi keynote speech bersama anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Didin Hafiduddin. “Tidak benar isi selebaran itu, saya tidak pernah memberi konfirmasi akan hadir,” kata Bima kepada Tempo pada Kamis, 19 November 2015.

Surat undangan dan permohonan acara itu, kata Bima, dikirim pengurus ANNAS beberapa hari lalu ke kantornya. “Undangan saya terima tapi tidak saya respon,” katanya. "Dan tidak akan saya izinkan."

Bima menyayangkan acara tersebut dan selebaran yang memuat nama dan fotonya sebagai pembicara. Menurut dia, dalam situasi saat ini sangat penting menjaga kebersamaan dan menguatkan silaturahmi. “Demi kesejukan Kota Bogor,” kata dia.

Bima sedang menghadapi somasi masyarakat atas pelarangan Asyura, peringatan gugurnya Hussain bin Ali, cucu Nabi Muhammad, oleh umat Syiah tiap 10 Muharam pada pertengahan Oktober lalu. Bima Arya mengeluarkan surat edaran larangan peringatan Asyura dengan alasan menjaga keamanan.

Surat edaran itu segera memicu kontroversi karena Bima dinilai tak menghargai keragaman keyakinan. Bima kian dikecam karena memberikan pidato dalam Konferensi Wali Kota Sedunia di Florence, Italia, tentang persatuan dalam keberagaman. Surat edaran itu membuat responden dalam survei Setara Institute menobatkan Bogor sebagai kota paling tak toleran se-Indonesia.

Dalam wawancara dengan Tempo pekan lalu, Bima mengaku belajar dari keputusannya membuat edaran larangan Asyura yang menimbulkan kegaduhan. “Dalam konteks dimensi dan ruang yang lebih luas, larangan itu melanggar konstitusi,” katanya. (Bagja Hidayat)

Dari : http://www.dutaislam.com/2015/11/bima-arya-larang-pelantikan-pengurus.html

Nonaktifkan Adblock Anda

Perlu anda ketahui bahwa pemilik situs Santriwati Pintar sangat membenci AdBlock dikarenakan iklan adalah satu-satunya penghasilan yang didapatkan oleh pemilik Santriwati Pintar. Oleh karena itu silahkan nonaktifkan extensi AdBlock anda untuk dapat mengakses situs ini.

Fitur Yang Tidak Dapat Dibuka Ketika Menggunakan AdBlock

  1. 1. Artikel
  2. 2. Video
  3. 3. Gambar
  4. 4. dll

Silahkan nonaktifkan terlebih dahulu Adblocker anda atau menggunakan browser lain untuk dapat menikmati fasilitas dan membaca tulisan Santriwati Pintar dengan nyaman.


Nonaktifkan Adblock